47 views 2 mins 0 comments

Indonesia Targetkan Penghentian Impor 4 Komoditas Pangan pada 2025

In Nasional, Politik
Desember 28, 2024


Foto : antaranews.com

Penulis : Redaksi Eppyco Media
Editor : Redaksi Eppyco Media

Pemerintah Indonesia memperkuat komitmennya untuk mencapai kemandirian pangan dengan menghentikan impor empat komoditas utama, yakni beras, garam, gula, dan jagung, pada tahun 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi percepatan swasembada pangan nasional, yang sebelumnya ditargetkan pada 2029 dan kini dimajukan menjadi 2027.

“Kami memutuskan tahun depan tidak impor beras agar petani bisa menanam lebih banyak, sehingga pasokan melimpah dan harga tetap stabil. Hal yang sama berlaku untuk garam, jagung, dan gula,” ujar Zulkifli Hasan saat memberikan keterangan pers di Makassar, Sabtu (28/12/2024).

Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, tetapi juga sebagai upaya strategis mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan, yang selama ini mencapai 30 juta ton per tahun untuk berbagai komoditas seperti gandum, buah-buahan, dan kopi. Selain pangan, pemerintah juga tengah menyusun kebijakan swasembada di sektor lain, termasuk energi, air, dan hilirisasi industri.

Zulkifli menambahkan bahwa keberhasilan program ini memerlukan dukungan penuh dari pemerintah daerah, termasuk kabupaten dan kota, untuk memastikan lahan pertanian tetap terjaga dan tidak beralih fungsi. Ia memperingatkan bahwa siapa saja yang mengalihfungsikan lahan sawah akan dikenai sanksi pidana sesuai peraturan yang berlaku.

“Kami mengapresiasi bupati-bupati, terutama dari Sulawesi Selatan, yang memiliki pemahaman baik tentang kondisi daerah mereka dan berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional. Sulawesi Selatan bisa menjadi andalan dalam mewujudkan kemandirian pangan ini,” tambahnya.

Sejak awal tahun ini, Zulkifli menyebutkan bahwa ketersediaan pangan nasional berada dalam kondisi stabil, dengan komoditas seperti cabai, bawang, telur, dan ayam melimpah di pasaran. Evaluasi akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai rencana.

“Semua harus bekerja keras, berkolaborasi, dan fokus pada tujuan bersama. Ini saatnya Indonesia membangun kemandirian pangan yang kokoh dan meninggalkan ketergantungan pada impor,” tutup Zulkifli.