
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Amelia Vega Firdaus (Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Sumyang, Februari 2025 – Pada bulan Januari 2025, Amelia Vega, mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro, melaksanakan program kerja “Pelatihan Penggunaan Glukometer dan Pemeriksaan Gula Darah” sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro 2024/2025 di Desa Sumyang, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kasus diabetes pada lansia di desa tersebut, yang semakin menjadi perhatian serius.
Salah satu masalah yang ditemukan di Desa Sumyang adalah ketidakteradaan alat untuk mengukur kadar gula darah, sehingga pemeriksaan gula darah secara mandiri belum dapat dilakukan oleh warga. Padahal, pemeriksaan gula darah sangat penting sebagai deteksi dini terhadap penyakit diabetes. Tanpa alat yang memadai, warga terutama lansia, kesulitan untuk memantau kesehatan mereka secara mandiri dan terhindar dari komplikasi yang lebih serius.

Melalui pelatihan ini, mahasiswa berupaya untuk memberikan pemahaman serta keterampilan kepada anggota TP PKK Desa Sumyang dalam penggunaan glukometer. Program ini bertujuan agar warga, khususnya lansia, bisa melakukan pemeriksaan gula darah dengan mudah dan terjangkau. Glukometer adalah alat yang dapat memberikan hasil pengukuran kadar gula darah dengan cepat, sehingga penting bagi masyarakat untuk menguasai cara penggunaannya secara tepat.
Dalam pelatihan tersebut, peserta tidak hanya belajar cara menggunakan glukometer, tetapi juga diberi pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan gula darah secara rutin sebagai langkah awal dalam pencegahan diabetes. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ini, diharapkan warga Desa Sumyang dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mereka, khususnya dalam mengelola gula darah, yang menjadi salah satu faktor utama penyebab diabetes.
Ia berharap, melalui program kerja ini, Desa Sumyang dapat menjadi lebih mandiri dalam memantau kesehatan warganya, terutama di kalangan lansia. Dengan deteksi dini yang lebih baik, diharapkan jumlah kasus diabetes dapat menurun, dan kualitas hidup warga desa pun dapat meningkat. Program ini menjadi langkah konkret dalam upaya pencegahan penyakit diabetes di masa depan.