44 views 6 mins 0 comments

Mahasiswa KKN Undip Petakan Potensi dan Masalah Desa Pucung untuk Pengembangan Desa yang Berkelanjutan

In Culture
Februari 11, 2025

Foto : Dokumentasi Pribadi

Penulis : Aji Dwi Saputra (Mahasiswa KKN, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media

Puncung, Wonogiri, 10 Februari 2025 – Mahasiswa yang tergabung dalam Tim 1 KKN Undip tahun 2025 di Desa Pucung telah menyelesaikan program kerja monodisiplinnya dan menyerahkan langsung kepada kepala desa setempat berupa peta tematik potensi dan masalah Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Program kerja ini diharapkan dapat menjadi acuan strategis bagi pemerintah desa dalam merencanakan pengembangan wilayah ke depannya dan menyelesaikan permasalahan desa demi keberlanjutan dan kemandirian desa.

Selama kurang lebih 3 minggu berada di Desa Pucung, Mahasiswa tersebut telah melaksanakan serangkaian tahapan dalam memetakan potensi dan masalah yang ada, tahapan tersebut diantaranya adalah survey lapangan, wawancara dengan kepala dan perangkat desa, sowan ke beberapa kepala dusun yang ada di desa pucung serta observasi langsung untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan yang dihadapi. “Kami menemukan banyak potensi yang sangat bisa dikembangkan lagi di Desa ini, khususnya potensi terkait dengan pertanian dan pemandangan yang luar bisa dari daerag dataran tinggi wonogiri ini yang kemungkinan dapat juga dibuat untuk sektor pariwisata berbasis alam” ujar Hafidz Rayhan, salah satu anggota dari Tim 1 KKN Undip Desa Pucung.

Desa Pucung memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan beberapa diantaranya adalah Mayoritas lahan di desa berupa sawah padi dan jagung. Lahan pertanian di Dusun Dunggudel berpotensi menjadi lumbung pangan dengan konsep “Integrated Agropolitan Hub” yang terfokus pada optimalisasi produksi, pengolahan, dan distribusi untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian.

Integrated Hub Agropolitan adalah konsep pengembangan kawasan berbasis pertanian yang terintegrasi, mencakup kegiatan produksi, pengolahan, distribusi, dan pemasaran hasil pertanian dalam satu wilayah. Konsep ini bertujuan meningkatkan nilai tambah produk pertanian, mendukung ketahanan pangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan melalui kolaborasi antara sektor pertanian, industri, dan layanan pendukung.

Dari sektor seni budaya di Dusun Jalakan memiliki tarian Tayub, sementara Dusun Tejosari dan Mijil memiliki kelompok gamelan serta riwayat seni wayang. Potensi ini dapat dikembangkan melalui kolaborasi antar-dusun dengan strategi program kegiatan bersama, peningkatan kapasitas pelaku seni, dan pengembangan pusat seni budaya desa.

Mayoritas lahan di Desa Pucung berupa tanah litosol dan regosol yang cocok untuk tanaman hortikultura seperti alpukat, jambu biji, jeruk, delima, tanaman sayuran bawang merah, bawang putih, kentang, wortel, serta tanaman perkebunan seperti kakao dan kopi. Selain itu, Terdapat telaga di dusun Turi saat musim penghujan, namun telaga tersebut kering saat musim kemarau. Potensi pengembangan yang dapat diterapkan adalah rekayasa lahan dengan mengubah telaga menjadi embung permanen multifungsi tetap dengan desain khusus yang tetap mendukung kebutuhan pertanian saat musim kemarau, seperti penataan saluran drainase yang baik.

Disamping terdapat potensi desa juga masih terdapat beberapa permasalahan yang menghambat pengembangan dan sudah seharusnya untuk diselesaikan. Beberapa dusun menghadapi kesulitan air bersih, terutama di musim kemarau. Masalah ini dapat diatasi melalui pembangunan kolam penampung air, pelaksanaan program PAMSIMAS, dan pengelolaan air secara kolektif.

Dari sektor pertanian terdapat hama kera pada lahan pertanian warga sehingga mengurangi nilai hasil pertanian, penanaman tanaman pengalih perhatian (pisang, pepaya, jagung) dan membangun habitat alternatif (Pohon lamtoro, sukun, kelapa) yang lebih menarik untuk kera menjadi solusi untuk penanganan masalah tersebut. Aksesibilitas jalan antar dusun, terutama menuju Dusun Dunggudel dan Bongos, masih buruk dan mengganggu aktivitas masyarakat. Perbaikan infrastruktur melalui pengaspalan atau betonisasi diperlukan untuk meningkatkan kualitas jalan.

Desa Pucung merupakan salah satu desa dibawah administrasi dari kecamatan Eromoko, kabupaten wonogiri yang termasuk ke dalam daerah dengan dataran tinggi yang berada di ketinggian mencapai 500-600 mdpl. Mayoritas masyarakat di desa Pucung bermata pencaharian sebagai petani. Desa Pucung merupakan desa dengan luasan terbesar dan dusun terbanyak di kecamatan Eromoko yang terdiri dari 15 dusun. Desa ini memiliki potensi yang besar namun Potensi tersebut belum teridentifikasi dan terkelola dengan baik, ditambah minimnya pengetahuan masyarakat tentang sumber daya yang dapat digali, menyebabkan pengembangan dan pembangunan desa tidak terarah. Akibatnya, desa sulit difokuskan untuk menjadi desa tematik tertentu, sehingga desa tersebut tidak memiliki identitas yang khas.

“Dengan adanya bantuan dari Tim KKN Undip ini, kami dari Desa Pucung dapat lebih paham dan mengerti bahwa ternyata masih banyak potensi yang dapat dikembangkan terutama bagaimana kami dapat mengolah lahan kami sesuai dengan jenis tanah yang sesuai dengan tanaman peruntukkannya dan semoga saran solusinya dapat meningkatkan ekonomi desa.” Tutur Kepala Desa Pucung bapak Ashari, sesaat setelah pertemuan update progres program kerja KKN kami.

Dengan berakhirnya program KKN, mahasiswa berharap hasil pemetaan ini dapat menjadi pijakan strategis bagi pembangunan desa yang lebih berkelanjutan. “Kami senang bisa membantu desa ini dan berharap mereka terus bergerak maju,” pungkas Aji Dwi Saputra.