45 views 3 mins 0 comments

Dukung Peternakan Berkelanjutan, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Edukasi Mengenai Manajemen Kesehatan Ternak Ruminansia di Desa Pucung, Eromoko, Wonogiri.

In Kesehatan, Pendidikan
Februari 11, 2025


Foto : Dokumentasi Pribadi

Penulis : Hafidz Reihan Wijanarko (Peternakan, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media

Wonogiri, 3 Februari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tim 1 Undip, Hafidz Reihan Wijanarko dari Program Studi Peternakan telah melaksanakan Program Kerja Monodisiplin 1  mengenai Manajemen Kesehatan Ternak pada tanggal 3 Februari 2025 di Balai Desa Pucung. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Pucung mengenai bagaimana cara manajemen kesehatan ternak yang baik dan benar, mengingat mayoritas masyarakat Desa Pucung merupakan petani dan peternak.

Maraknya Wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku)

Beberapa bulan terakhir, wabah PMK telah menyebar di wilayah Wonogiri dan sekitarnya. Imbas dari PMK yaitu banyak ternak ruminansia seperti sapi dan kambing mengalami kematian yang merugikan para peternak. Wabah ini juga telah tersebar hingga ke Desa Pucung dan terdapat beberapa masyarakat yang ternaknya mati akibat dari PMK ini.

“Sudah ada beberapa ternak di Desa Pucung yang terkena PMK dan tidak sedikit juga ternak yang mati akibat PMK. Masih banyak masyarakat yang kurang mengerti bagaimana cara untuk mencegah agar berbagai penyakit tidak dengan mudah menyerang ternak, salah satunya yaitu PMK yang sedang marak saat ini,” Ujar Bapak Suparno selaku Kepala Dusun Mijil, Desa Pucung.

Dalam pemaparannya, Hafidz menjelaskan bahwa kunci utama dari manajemen kesehatan ternak adalah dengan menjaga kebersihan kandang yaitu melakukan sanitasi minimal dua kali sehari setiap pagi dan sore. Apabila kandang dari ternak kotor maka dapat menjadi sarang virus dan bakteri berkumpul yang berpotensi dapat menjangkit ternak. Selain itu, Penyakit Mulut dan Kuku ini merupakan virus yang dapat terbawa melalui pakaian, ternak, dan lalat. 

“Guna meminimalisir penyebaran PMK, sebisa mungkin untuk melakukan vaksinasi dan karantina ternak yang baru datang dari pasar serta lakukan penyemprotan desinfektan di sekitar kandang setiap hari,” Ujar Hafidz dalam sesi edukasi.

Ia menambahkan bahwa ketersediaan pakan dan air untuk ternak juga menjadi faktor penting untuk menunjang daya tahan tubuh agar ternak tidak rentan dan mudah sakit. Pengendalian parasit juga harus rutin dilakukan secara berkala (3-6 bulan) dan tetap lakukan pemeriksaan kesehatan ternak secara rutin baik mandiri maupun konsultasi langsung dengan dokter hewan.

Foto : Sesi edukasi

“Sebelumnya masyarakat masih kurang peduli dengan kebersihan kandang dan melalui edukasi ini saya berharap dapat menjadi salah satu langkah untuk masyarakat tetap waspada dan menjaga ternaknya agar terhindar dari penyakit dan hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat ternak menjadi salah satu sumber tabungan bagi masyarakat Desa Pucung” Ujar Bapak Ashari selaku Kepala Desa Pucung yang turut hadir saat sesi edukasi berlangsung.

Sebagi penutup, edukasi ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta keterampilan dalam melakukan manajemen kesehatan ternak yang baik dan benar. Dengan edukasi yang telah dibagikan, diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan ternaknya secara optimal dan produktivitas ternak dapat meningkat serta terhindar dari penyakit yang merugikan. Program kerja ini juga diharapkan dapat membentuk kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan ternak serta dapat selalu diterapkan  hingga memberikan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan.