
Foto : cegahstunting.id
Penulis : Redaksi Eppyco Media
Editor : Redaksi Eppyco Media
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan pentingnya Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) sebagai pusat pencegahan stunting primer. Praktisi kesehatan dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), menyatakan bahwa Posyandu harus dikelola dengan baik dan dilengkapi fasilitas memadai untuk mendukung upaya pencegahan stunting pada anak. “Program Posyandu harus berjalan optimal, dengan alat timbangan dan pengukuran panjang serta tinggi badan yang sesuai standar,” ujar Meta, seperti dilansir Antara pada Kamis (7/11/2024).
Meta menekankan pentingnya pelatihan bagi kader Posyandu, termasuk cara yang benar dalam menimbang bayi. “Misalnya, bayi di bawah dua tahun harus ditimbang dalam keadaan telanjang. Namun, sering kali popok dan pakaian masih dipakai saat menimbang, sehingga hasilnya menjadi tidak akurat,” jelasnya.
Baca Juga : Bernadya Bernostalgia dengan Dress Putih di Panggung Juni Day X
Posyandu, lanjut Meta, memiliki peran penting dalam pencegahan stunting primer, yaitu intervensi pada anak-anak dengan kondisi berat badan, tinggi badan, status gizi, dan kenaikan berat badan yang masih sesuai standar usia. Di Posyandu, pengukuran berat badan dan panjang badan anak harus dilakukan setiap bulan menggunakan alat yang sesuai standar dan metode yang benar.
Setelah pengukuran, petugas Posyandu perlu mengevaluasi pertumbuhan anak. Jika ditemukan masalah, seperti berat badan kurang atau gangguan kenaikan berat badan, anak harus segera dirujuk ke Puskesmas. “Pastikan juga alur rujukan, mulai dari Posyandu ke Puskesmas hingga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dapat berjalan dengan lancar,” ujar Meta. Selain itu, ia menyoroti pentingnya memastikan ketersediaan stok vaksin untuk mendukung program imunisasi lengkap, yang turut berperan dalam pencegahan stunting.
Baca Juga : Panduan Wisata Kampung Halloween Tawangmangu: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Terbaru
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Indonesia tercatat masih tinggi, yakni 21,6 persen. Meskipun terjadi penurunan dari 24,4 persen pada 2021, upaya besar masih diperlukan untuk mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024.