
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Gharitza Rachel A. Nuhmar (Ilmu Pemerintahan, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Klaten, 29 Januari 2025 – Partisipasi perempuan dalam politik merupakan salah satu faktor kunci dalam membangun demokrasi yang lebih inklusif dan berkeadilan. Namun, masih banyak perempuan yang belum sepenuhnya menyadari peran strategis mereka dalam dunia politik, baik sebagai pemilih maupun sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan. Untuk meningkatkan pemahaman ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) membentuk segmen politik di PKK Desa Sumyang.
Segmen baru ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu-ibu PKK tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam politik, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam berbagai aspek politik di tingkat desa hingga nasional. Sosialisasi ini dilakukan melalui pertemuan rutin dan pembagian brosur yang menjelaskan 5W+1H tentang mengapa keterlibatan perempuan dalam politik sangat penting.
Mengapa Perempuan Harus Terlibat dalam Politik?
Sosialisasi yang dilakukan dalam segmen politik ini menyoroti beberapa alasan utama mengapa perempuan harus memiliki peran lebih besar dalam dunia politik:
1. What (Apa itu keterlibatan politik perempuan?)
Keterlibatan politik perempuan mencakup berbagai bentuk partisipasi, mulai dari menggunakan hak pilih, mengikuti organisasi masyarakat, hingga menduduki posisi dalam pemerintahan atau lembaga legislatif.
2. Why (Mengapa perempuan harus berperan dalam politik?)
Perempuan memiliki perspektif unik yang sering kali kurang terwakili dalam kebijakan publik. Dengan keterlibatan aktif, perempuan dapat memastikan bahwa kebijakan yang dibuat lebih inklusif dan memperhatikan kebutuhan semua kelompok masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak.
3. Who (Siapa saja yang bisa berpartisipasi?)
Semua perempuan, tanpa memandang latar belakang, memiliki hak untuk berpartisipasi dalam politik. Baik sebagai pemilih, pendukung kebijakan, maupun sebagai pemimpin, perempuan memiliki peran yang sama pentingnya dengan laki-laki.
4. Where (Di mana perempuan bisa berperan dalam politik?)
Keterlibatan politik perempuan tidak hanya terbatas pada pemilihan umum, tetapi juga dalam organisasi masyarakat, PKK, forum desa, partai politik, serta berbagai lembaga pemerintahan lainnya.
5. When (Kapan perempuan harus mulai berpartisipasi?)
Sekarang adalah waktu yang tepat. Semakin dini perempuan memahami perannya dalam politik, semakin besar dampak yang bisa mereka berikan dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan setara.
6. How (Bagaimana perempuan bisa mulai berperan?)
Perempuan bisa mulai dari langkah kecil, seperti memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara, aktif berdiskusi dalam forum desa, mengikuti kegiatan politik lokal, serta mendukung sesama perempuan yang ingin berkiprah dalam dunia politik.
Dengan dibentuknya segmen politik ini, ibu-ibu PKK di Desa Sumyang kini memiliki wadah khusus untuk memahami isu-isu politik yang relevan dengan kehidupan mereka. Sosialisasi ini dilakukan secara rutin dengan format yang ringan dan mudah dipahami, sehingga ibu-ibu PKK dapat lebih nyaman dalam berdiskusi dan bertukar pikiran.
Selain itu, mahasiswa KKN Undip juga membagikan brosur edukasi yang berisi informasi mengenai peran perempuan dalam politik serta cara-cara untuk mulai berpartisipasi secara aktif. Harapannya, melalui segmen ini, semakin banyak perempuan yang sadar akan hak politiknya dan berani mengambil peran dalam berbagai tingkatan pengambilan keputusan.
Segmen politik ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mendorong lebih banyak perempuan di Desa Sumyang agar lebih aktif dalam dunia politik, baik dalam skala lokal maupun nasional. Dengan semakin banyak perempuan yang terlibat, kebijakan yang dihasilkan pun akan semakin beragam, mencerminkan kepentingan semua lapisan masyarakat.