
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Muhammad Hilal Arrizqon (Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Wonogiri (10/02/2025)– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024/2025 melaksanakan program pembuatan Peta Administrasi Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Program ini bertujuan untuk memberikan gambaran wilayah desa yang lebih jelas, sehingga dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan serta administrasi desa.
Peta administrasi memiliki peran penting dalam tata kelola desa. Dengan adanya peta yang lebih akurat, pemerintah desa dapat menggunakannya sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan, pengelolaan aset desa, serta sebagai referensi dalam penyusunan kebijakan.
Peta administrasi yang digunakan di Desa Pucung saat ini dibuat pada tahun 2002, sehingga sudah kurang akurat dan tidak mencerminkan kondisi terkini desa. Oleh karena itu, diperlukan pembaruan peta berbasis data spasial yang lebih presisi agar dapat digunakan secara efektif dalam pengelolaan wilayah.
Program ini telah berlangsung sejak awal pelaksanaan KKN Tim I UNDIP pada 6 Januari 2025 dan peta administrasi telah diserahkan secara resmi kepada perangkat Desa Pucung pada 10 Februari 2025 setelah melalui proses pengumpulan data, pengolahan data, serta verifikasi oleh pemerintah desa. Penyerahan berlangsung di Balai Desa dan diterima langsung oleh Bapak Ashari, Kepala Desa Pucung.
“Peta desa yang kami gunakan sekarang dibuat pada tahun 2002, jadi banyak data yang sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang. Adanya program KKN dari Universitas Diponegoro ini dari pihak desa merasa terbantu karena memiliki peta fisik yang terbaru sehingga memiliki pegangan peta desa dalam bentuk fisik maupun digital yang memudahkan dalam perencanaan pembangunan dan perhitungan ukuran dalam perencanaan.” Ungkap Pak Ashari selaku Kepala Desa Pucung.
Sekretaris Desa Pucung, Bapak Sutarto, juga menambahkan bahwa peta ini akan sangat membantu dalam pendataan dan koordinasi dengan pemerintah daerah. “Sebelumnya, kami masih mengandalkan peta lama yang kurang detail. Dengan peta terbaru ini, informasi wilayah kami lebih lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan administratif,“ katanya.

Foto : Hasil Peta Administrasi Desa Pucung
Proses pembuatan peta administrasi desa diawali dengan pengumpulan data spasial berupa batas administrasi, jalan, sungai, tutupan lahan dan fasilitas umum. Selanjutnya, data yang diperoleh diolah menggunakan perangkat lunak SIG untuk menghasilkan peta yang lebih informatif dan mudah dipahami. divalidasi bersama perangkat desa untuk memastikan kesesuaiannya dengan kondisi aktual. Validasi ini sangat penting agar peta yang dibuat dapat menggambarkan kondisi lapangan secara nyata dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan di tingkat desa.
Dengan adanya peta administrasi yang lebih detail dan akurat, diharapkan Desa Pucung dapat mengoptimalkan perencanaan wilayah serta mempercepat proses pembangunan desa. “Kami berharap peta ini dapat menjadi referensi bagi desa dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan wilayah dan ke depannya peta ini bisa terus diperbarui dan digunakan dalam berbagai perencanaan desa,” ujar Muhammad Hilal Arrizqon.