
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Muhammad Hilal Arrizqon (Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Wonogiri (10/02/2025)– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024/2025 melaksanakan program pemetaan kerawanan bencana tanah longsor di Desa Pucung, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Program ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai daerah rawan longsor sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam upaya mitigasi bencana di tingkat desa.
Sebagai daerah dengan topografi berbukit dan tanah yang cenderung labil, Desa Pucung memiliki risiko tanah longsor, terutama saat curah hujan tinggi. Tanah longsor yang terjadi dapat mengancam permukiman, infrastruktur, dan lahan pertanian warga. Oleh karena itu, pemetaan kerawanan bencana ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif mahasiswa KKN dalam membuat peta kerawanan longsor ini. Dengan adanya peta ini, kami bisa mengetahui titik-titik rawan dan segera menyusun langkah antisipasi, baik dalam perencanaan pembangunan maupun mitigasi bencana,” ujar Kepala Desa Pucung, Bapak Ashari.
Sekretaris Desa Pucung, Bapak Sutarto, juga menyampaikan bahwa selama ini pihak desa belum memiliki peta yang memetakan daerah rawan bencana secara rinci. “Peta ini akan sangat membantu kami dalam mengajukan program penanggulangan bencana ke pemerintah daerah dan BPBD. Selain itu, informasi ini juga bisa kami sampaikan kepada masyarakat agar mereka lebih waspada,” ungkapnya.
Pembuatan peta ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis spasial berbasis SIG, yang mempertimbangkan berbagai faktor seperti kemiringan lereng, jenis batuan, jenis tanah, curah hujan, dan penggunaan lahan Selain analisis data, mahasiswa KKN juga melakukan survei lapangan untuk memverifikasi kondisi langsung di lokasi. Data yang diperoleh kemudian diproses menggunakan perangkat lunak pemetaan untuk menghasilkan peta berbasis spasial yang informatif.

Foto : Hasil Peta Kerawanan Bencana Tanah Longsor Desa Pucung
Peta ini telah diserahkan secara resmi kepada perangkat Desa Pucung pada 10 Februari 2025. Penyerahan berlangsung di Balai Desa dan diterima langsung oleh Bapak Ashari, Kepala Desa Pucung.
Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memahami risiko bencana yang ada di wilayah mereka. “Dengan adanya peta ini, masyarakat dapat mengetahui area yang paling berisiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menjaga vegetasi di lereng, membangun saluran drainase yang baik, dan menghindari pembangunan di area rawan longsor,” jelas Muhammad Hilal Arrizqon.
Dengan adanya peta kerawanan longsor ini, pemerintah desa dapat menggunakannya sebagai bahan kajian dalam perencanaan pembangunan dan kebijakan mitigasi bencana. Selain itu, masyarakat diharapkan dapat lebih proaktif dalam menjaga lingkungan sekitar agar risiko longsor dapat diminimalkan.
“Kami berharap peta ini bisa terus diperbarui dan menjadi bagian dari dokumen perencanaan desa. Dengan adanya data ini, kami dapat lebih siap dalam menghadapi potensi bencana serta meningkatkan keselamatan warga,” ujar Kepala Desa Pucung.
Mahasiswa KKN UNDIP juga berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi Desa Pucung dalam membangun sistem mitigasi bencana yang lebih baik. “Kami berharap pemetaan ini bisa menjadi referensi bagi desa dalam membuat kebijakan serta membantu meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya tanah longsor,” tutup Muhammad Hilal Arrizqon.
Dengan kerja sama antara mahasiswa KKN, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan upaya mitigasi bencana tanah longsor di Desa Pucung dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.