
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Efrat Imanuel Linting (Teknik Sipil, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Wonogiri, 11 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan akses terhadap air bersih, Efrat Imanuel Linting, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil dari TIM I KKN 2024/2025 Universitas Diponegoro (UNDIP), mengadakan pelatihan pembuatan filter air sederhana dengan sistem backwash di Desa Minggarharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri.
Pelatihan dan demonstrasi dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2025 di rumah Ketua RT 02 Dusun Bero, Desa Minggarharjo. Acara ini dihadiri oleh Pak Sutimin selaku Ketua PAMSIMAS Desa Minggarharjo, serta warga yang ingin mendapatkan solusi praktis untuk mengatasi masalah air keruh, berbau, dan mengandung zat besi tinggi yang menjadi keluhan utama di daerah tersebut.
“Sistem backwash ini memungkinkan filter dibersihkan tanpa harus membongkar seluruh media penyaring, sehingga lebih mudah dirawat dan memiliki umur pakai lebih panjang,” jelas Efrat Imanuel Linting saat memberikan demonstrasi kepada warga.
Salah satu inovasi utama dalam filter ini adalah sistem backwash, yaitu metode pencucian balik yang memungkinkan pengguna membersihkan media filter dengan hanya membuka dan menutup beberapa katup, tanpa harus membongkar tabung filter.
“Jika biasanya filter harus diganti atau dibongkar setiap beberapa bulan, sistem ini memungkinkan pembersihan hanya dalam hitungan menit, cukup dengan membuka stopkran tertentu,” tambahnya.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan filter ini meliputi:
1. Komponen Pipa dan Sambungan:
- Pipa PVC 3″ (1 meter) – 1 buah
- Pipa PVC 3/4″ – 1 buah
- Watermur 3/4″ – 1 buah
- Reducer 3″ ke 3/4″ – 2 buah
- Stopkran 3/4″ – 4 buah
- Tee 3/4″ – 3 buah
- Knee L 3/4″ – 4 buah
2. Media Penyaring yang Digunakan:
- Arang aktif → Menyerap bau, warna, dan senyawa organik berbahaya.
- Zeolit → Menyaring zat besi (Fe) dan mangan (Mn) dalam air.
- Silika → Menyaring partikel halus dan menjernihkan air.
- Pasir kerang → Menstabilkan pH air agar tidak terlalu asam.
- Kerikil kasar → Mempercepat aliran air dan mencegah penyumbatan.
- Kapas dacron → Menyaring mikro-partikel sebelum air keluar dari filter.

Kombinasi media-media tersebut memungkinkan penyaringan tidak hanya berfokus pada penjernihan air tetapi juga mampu untuk menghilangkan zat besi, mengurangi kesadahan serta meningkatkan kualitas air untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan juga mandi.
Kepala PAMSIMAS Desa Minggarharjo, Pak Sutimin, mengapresiasi program kerja yang dilaksanakan oleh TIM KKN UNDIP ini dan berharap teknologi filter backwash ini dapat diterapkan dan disesuaikan sesuai dengan kebutuhan masing – masing warga desa.
“Salah satu kendala yang sering dialami warga adalah harus terlalu sering mengganti media filter, terutama kapas. Kalau tidak sering diganti, filter jadi mampet dan tidak efektif lagi. Dengan teknologi backwash ini, media filter bisa dibersihkan dengan mudah tanpa harus diganti setiap saat, sehingga lebih hemat dan praktis,” katanya.
Pelatihan ini menjadi langkah awal bagi masyarakat Desa Minggarharjo untuk memiliki solusi penyaringan air yang efektif, murah, dan mudah dirawat. Sistem backwash yang diperkenalkan tidak hanya mempermudah perawatan filter, tetapi juga memastikan bahwa warga dapat menikmati air yang lebih sehat tanpa harus bergantung pada pembelian air bersih