
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Eunice Fastin Suryana (Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Sragen, 1 Februari 2025 – Mahasiswi Universitas Diponegoro, Eunice Fastin Suryana yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jeruk, Sragen, berhasil memperkenalkan budaya Jepang kepada anak-anak Sekolah Dasar Jeruk 2. Program yang dilaksanakan oleh Eunice bertujuan untuk mengenalkan elemen-elemen budaya Jepang serta meningkatkan kemampuan bahasa Jepang dasar pada siswa, khususnya di kelas 4 dan 5.
Dalam kegiatan KKN yang digelar di sekolah tersebut, Eunice mengajarkan siswa tentang cara memperkenalkan diri dalam bahasa Jepang, sebuah keterampilan yang sangat menarik dan mengasyikkan bagi anak-anak. Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini, dimana mereka belajar menyapa teman-teman baru, menyebutkan nama, dan berbicara tentang asal-usul mereka dalam bahasa Jepang. Eunice dengan sabar mengajarkan bagaimana cara mengucapkan salam dalam bahasa Jepang, seperti “Hajimemashite” yang berarti “Senang bertemu”, dan “Watashi wa [nama] desu”, yang artinya “Saya adalah [nama]”. Anak-anak dengan ceria mencoba mengucapkan kata-kata tersebut secara bergiliran. Beberapa dari mereka bahkan berlatih berulang kali, menciptakan suasana kelas yang hidup dan penuh keceriaan.
Eunice tidak hanya mengajarkan siswa untuk mengucapkan kalimat-kalimat dasar dalam bahasa Jepang, tetapi juga mengajak mereka untuk lebih memahami cara berbicara dengan sopan dan penuh penghormatan, sesuai dengan budaya Jepang yang sangat menjunjung tinggi etika. Setiap kali anak-anak berhasil mengucapkan kata-kata dalam bahasa Jepang dengan baik, mereka mendapat pujian dan semangat dari Eunice.
“Saya tidak tahu kalau bahasa Jepang itu seru! Sekarang saya bisa bilang ‘Hajimemashite’, seperti orang Jepang!” ujar Adam, salah satu murid yang terlihat bangga bisa mengucapkan salam Jepang dengan baik.
Selain itu, Eunice juga menyertakan gambar-gambar tentang budaya Jepang, seperti gambar bunga sakura yang sedang mekar, rumah tradisional Jepang, dan pakaian kimono. Dengan menggunakan media gambar dan video, ia berhasil menghidupkan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa-siswa pun tidak ragu untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang mereka temui menarik, seperti mengapa orang Jepang merayakan musim semi dengan begitu meriah.
Adapun juga, Eunice juga menyampaikan berbagai aspek menarik dari budaya Jepang, seperti makanan khas Jepang, pakaian tradisional kimono, serta tradisi-tradisi penting yang ada di negara tersebut. Program ini bertujuan tidak hanya untuk memperkenalkan bahasa Jepang, tetapi juga untuk memperkaya wawasan para siswa mengenai keragaman budaya dunia.
Kegiatan yang berlangsung dengan penuh semangat ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi siswa dalam mengenal budaya luar negeri dan meningkatkan minat mereka dalam mempelajari bahasa asing. “Saya senang sekali bisa belajar bahasa Jepang, dan saya berharap suatu hari bisa berbicara langsung dengan teman-teman dari Jepang,” ungkap salah satu siswa dengan penuh semangat.
Program KKN ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar para siswa, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat, serta mendukung keberagaman dalam pendidikan. Semoga kegiatan seperti ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya dalam memperkenalkan budaya asing yang kaya dan beragam.