
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Tim KKN UNDIP Desa Tambakan
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Desa Tambakan, 6 Februari 2025 – Taman Kelinci merupakan salah satu ikon destinasi bagi warga Desa Tambakan. Namun, adanya pandemi Covid-19 menyebabkan beberapa fasilitas di taman ini mengalami penurunan kualitas, baik dari segi infrastruktur, kebersihan, maupun kenyamanan bagi pengunjung. Dari permasalahan Taman Kelinci yang terjadi, mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro mengambil inisiatif untuk merancang Perencanaan Revitalisasi Taman Kelinci menjadi Community Hub Desa Tambakan.
Program kerja Perencanaan Revitalisasi Taman Kelinci menjadi Community Hub Desa Tambakan dilaksanakan dengan tujuan untuk menjadikan taman sebagai pusat kegiatan sosial dan budaya masyarakat Desa Tambakan serta menarik pengunjung dari luar. Program kerja ini mencakup aspek perencanaan, pemanfaatan dan pengembangan fasilitas Desa.

Pemaparan program kerja Perencanaan Revitalisasi Taman Kelinci menjadi Community Hub Desa Tambakan berlangsung di Balai Desa Tambakan pada 6 Februari 2025. Pemaparan dihadiri oleh para Perangkat Desa serta Kepala Desa Tambakan. Perencanaan Revitalisasi Taman Kelinci menjadi Community Hub dikemas dalam Master Plan community hub, Booklet Hubungan Antar Ruang dan Kebutuhan Ruang Taman Kelinci dan Shop Drawing serta RAB dari Gedung Serbaguna yang direncanakan akan dibangun di dalam Taman Kelinci.
Selain itu, kegiatan pemaparan tersebut juga membahas mengenai fungsi dari sarana dan fasilitas yang direncanakan pada Revitalisasi Taman Kelinci. Perencanaan sarana dan fasilitas pada Taman Kelinci meliputi Pemanfaatan Amphitheater, Pemanfaatan lampu PLTS, Konsep Website, Perencanaan Titik Kumpul di Ruang Terbuka Hijau, Zona Gizi sebagai Fasilitas Deteksi Dini Kesehatan dan Gerak Aktif dengan Taman Sehat.
Kepala Desa Tambakan, Bapak Sunarno, menyatakan bahwa proyek ini bertujuan untuk menciptakan ruang publik yang inklusif dan bermanfaat bagi seluruh warga Desa Tambakan sekaligus menjadi daya tarik bagi pengunjung dari luar desa. “Kami berharap Community Hub ini dapat menjadi pusat kegiatan yang mampu memperkuat interaksi sosial, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta menjadi contoh pengelolaan ruang publik yang berkelanjutan,” ungkapnya.