
Foto : Dokumentasi Pribadi
Penulis : Muhammad Farhan Fauzy (Teknik Geodesi, Universitas Diponegoro)
Editor : Tim Redaksi Eppyco Media
Surakarta, 11 Februari 2025 – Sebagai bagian dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (UNDIP), maka telah dilaksanakannya suatu program dengan fokus yaitu melakukan pemetaan tutupan lahan pada Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Muhammad Farhan Fauzy, yakni sebagai mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro.
Kelurahan Mojosongo merupakan sebuah kelurahan di kecamatan Jebres, Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Kelurahan ini terletak paling utara di kota Surakarta. Bentuk topografi berbukit-bukit dan merupakan dataran tertinggi di kota Surakarta. Mojosongo merupakan kelurahan dengan jumlah penduduk terbesar di Kota Solo, yakni mencapai 53.855 orang (tahun 2020). Besarnya jumlah penduduk yang ada pada wilayah ini memiliki dampat pada perubahan tata guna lahan, termasuk pembangunan perumahan, alih fungsi lahan pertanian, dan berkurangnya ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, pemetaan ini merupakan langkah penting untuk mendukung pembangunan desa yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran rinci tentang penggunaan lahan di Kelurahan Mojosngo, meliputi lahan pertanian, perkebunan, hutan, pemukiman dan lahan yang tidak digunakan.Dengan menggunakan teknik pemetaan berbasis GIS (sistem informasi geografis) dan kunjungan lapangan langsung, tim KKN berupaya memperoleh data yang akurat dan bermanfaat bagi pemerintahan desa dan masyarakat setempat.

Proses pemetaan ini melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan data spasial menggunakan citra satelit, validasi di lapangan, hingga analisis data untuk menyusun peta digital. Proses pengolahan dilakukan menggunakan software QGIS dengan melakukan digitasi on-screen sesuai dengan kenampakan pada citra Google Satelite.
Hasil digitasi pada citra dilanjutkan dengan tahapan klasifikasi sesuai dengan jenis tutupan lahannya dengan membagi menjadi 10 jenis yaitu Permukiman, Agrikebun, Bangunan Industri, Hutan Rakyat, Lahan Terbuka, Olahraga, Pemakaman, Pendidikan, Perkantoran, Sungai Area. Tahapan terakhir dilakukan dengan proses layouting dengan memperhatikan kaidah kartografi beserta aturan pada PerKaBIG 2016 untuk penyajian peta desa. Hasil akhir yang terbentuk berupa peta tutupan lahan yang kemudian diserahkan pada pihak kelurahan sebagai dokumen yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
Hasil pemetaan ini diharapkan dapat membantu desa dalam berbagai aspek, seperti perencanaan tata ruang, pengelolaan sumber daya alam, serta mitigasi bencana. Selain itu, data ini juga dapat mendukung program ketahanan pangan dengan mengidentifikasi lahan potensial yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian dan perkebunan.
Tahapan penyerahan peta tutupan lahan Kelurahan Mojosongo dilaksanakan di Kantor Kelurahan Mojosongo pada Selasa, 11 Februari 2025 yang diwakili oleh Kepala Seksi Bidang Pembangunan dan mahasiswa KKN Universtias Diponegoro.
Perangkat Kelurahan Mojosongo menyambut baik inisiatif dari Tim KKN ini. “Saya sangat mengapresiasi kerja keras mahasiswa dalam membantu desa kami. Dengan adanya peta tutupan lahan ini, kami bisa lebih mudah dalam menyusun perencanaan pembangunan desa ke depan,” ungkap Bapak Andreas Harimurti S.T.
Dengan adanya pemetaan tutupan lahan ini, diharapkan Kelurahan Mojosngo dapat memiliki strategi pembangunan yang lebih terarah, berkelanjutan, dan berbasis pada potensi lokal yang dimiliki.